PERHITUNGAN RESEP KRIM
Krim adalah sediaan semi padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Anonim, 1979). Krim juga dapat berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (Anonim, 1978). Sediaan krim dimaksudkan untuk pengobatan luar. Menurut Mitsui (1997) komponen krim secara umum mengandung fase minyak, fase air, emulgator dan bahan-bahan lainnya. Dalam formula krim ini, yang merupakan fase minyak adalah vaselin album, span dan paraffin liquid, yang merupakan fase minyak golongan asam lemak yang berbentuk kristal, berwarna putih atau sedikit kuning, mengkilat, praktis tidak larut dalam air, berfungsi sebagai emulsifying agent (Rowe et al., 2009). Selain itu, paraffin liquid sebagai fase minyak hidrokarbon. Fase air dalam formula ini adalah (golongan humektan) propilen glikol, tween dan gliserin. Vaselin album sebagai basis krim. Emulgator yang digunakan dalam formula ini adalah cetyl alcohol. Cetyl alcohol dalam sediaan krim berfungsi sebagai emulgator, zat pengental dan penstabil krim (Ansel, 1989). Bahan pengental akan meningkatkan viskositas sediaan, sehingga laju pemisahan fase terdispersi dan fase pendispersi semakin kecil. Pada formula krim memerlukan adanya pengawet (kombinasi nipagin dan nipasol) tujuan ditambahkan pengawet karena didalam formula masih terkandung air, yang merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan mikroba. Dalam formula ini nipasol dan nipagin dapat bekerja secara sinergis juga dapat meningkatkan pH formulasi buffer (Rowe, et al 2009: 630).
Cetyl alcohol 15%
Vaselin album 10%
Parafin liquid 2%
Tween 80 5%
Span 80 2%
Gliserin 0,5%
Propilenglikol 2%
Aquades ad 100%
Perhitungan Bahan :

1. Mortir dihangatkan dengan memberi air panas ke dalam mortir, lalu air dibuang.
2. Cetyl alkohol,vaselin, parafin, span (non polar) dilebur diatas waterbath, aduk ad homogen (M1).
3. Gliserin, propilen, aquades, tween (polar) dipanaskan diatas waterbath, aduk ad homogen (M2).
4. Tuang M1 kedalam mortis panas, tambahkan M2 sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan konstan, ad homogen.
5. Nipagin dan nipasol 0,1% dimasukkan kedalam mortir kemudian ditambahkan aquades, aduk hingga membentuk massa krim.
6. Sediaan dimasukan kedalam pot krim.
3. Gliserin, propilen, aquades, tween (polar) dipanaskan diatas waterbath, aduk ad homogen (M2).
4. Tuang M1 kedalam mortis panas, tambahkan M2 sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan konstan, ad homogen.
5. Nipagin dan nipasol 0,1% dimasukkan kedalam mortir kemudian ditambahkan aquades, aduk hingga membentuk massa krim.
6. Sediaan dimasukan kedalam pot krim.
Baca Juga : Formulasi Sediaan Krim Farmasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar