Cara Dingin
1. Maserasi
Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan merendam simplisia dan sesekali melakukan pengadukan. Menggunakan satu jenis pelarut dan untuk simplisia termolabil.
Perendaman bagian tanaman secara utuh atau yang sudah digiling kasar dengan pelarut dalam bejana tertutup pada suhu kamar selama sekurang-kurangnya 3 hari dengan pengadukan berkali-kali sampai semua bagian tanaman yang dapat larut melarut dalam cairan pelarut.
Kerugian :
a. Waktu relatif lama >24 jam
b. Cairan penyari yang digunakan banyak
c. Tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
Keuntungan :
Peralatannya sederhana.
2. Perkolasi
Ekstraksi dengan alat perkolator dan menggunakan cairan pelarut yang selalu baru. Simplisia perlu dibasahi pelarut terlebih dahulu agar jenuh dan menggunakan satu jenis atau lebih pelarut. Waktu yang digunakan lebih dari 24 jam dan khusus untuk simplisia termolabil.
Kerugian :
a. Cairan penyari lebih banyak
b. Risiko cemaran mikroba untuk penyari air karena dilakukan secara terbuka
Keuntungan :
a. Tidak terjadi kejenuhan
b. Pengaliran meningkatkan difusi (dengan di aliri cairan penyari hingga zat terdorong keluar dari sel).
Cara Panas
3. Refluks
Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut yang di didihkan, tidak untuk di ekstraksi dengan campuran pelarut dan simplisia bercampur dengan pelarut.
Kerugian :
Butuh volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi operator.
Keuntungan :
Mengekstraksi sampel-sampel yang memiliki tekstur kasar seperti akar, batang, buah, biji dan herba.
4. Sokletasi
Sokletasi merupakan ekstraksi kontinyu/sinambung dengan pendingin baik, tidak untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, simplisia tidak bercampur dengan pelarut dan waktu ekstraksi relatif singkat.
Kerugian :
Karena pelarut di daur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah disebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian.
Keuntungan :
a. Untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.
b. Digunakan pelarut yang lebih sedikit.
c. Pemanasannya dapat diatur.
Baca Juga : Macam-Macam Kromatografi Dan Prinsip Kerjanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar