Edukasi Farmasi
Seputar ilmu kesehatan dan edukasi farmasi
Senin, 23 Oktober 2023
Prinsip Dan Macam Macam Metode Ekstraksi
Sabtu, 21 Oktober 2023
Contoh Perhitungan Resep Dan Dosis Obat
Kamis, 19 Oktober 2023
Contoh Soal Pilihan Ganda Resep Dan Perhitungan Dosis Obat Beserta Jawabannya
SOAL
R/ Isoniazid tab xxx
S.1 d.d 1
R/ Rifampisin tab xxx
S.1 d.d 1
Setelah dikaji, ternyata dalam resep ada perintah dokter yaitu keterangan d.id. Jumlah masing-masing obat isoniazid dan rifampisin yang harus diberikan adalah ?
a. 10 tab
b. 16 tab
c. 20 tab
d. 30 tab
e. 60 tab
2. Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun mendapatkan resep untuk terapi diabetes melitus.
Iter 2x
R/ Metformin xxx
S.3 d.d. 1
R/ Glimepirid x
S.1 d.d. 1 ac.
Arti iter pada resep tersebut dapat ditebus sebanyak ?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
e. 5 kali
a. S 0-0-1
b. S 1-0-1
c. S 0-0-1
d. S 1-1-0
e. S 0-1-1
R/ CTM 4 mg
Ephedrin 10 mg
Aminophylline 150 mg
Lactas Calcium 300 mg
GG 100 mg
M.f. Pulv. d.t.d No. XV da in caps
3 dd. caps I
Jika kekuatan sediaan Aminophylline yang tersedia pada apotek adalah 200 mg. Total tablet aminophyllin yang dibutuhkan untuk meracik obat tersebut adalah ?
a. 11 tab
b. 11 tab + 1/2 tab
c. 11 tab + 1/4 tab
d. 1 tab + 1/2 tab
e. 1 tab + 1/4 tab
a. Satu sendok takar
b. Dua sendok takar
c. Tiga sendok takar
d. Empat sendok takar
e. Lima sendok takar
JAWABAN
Pasien seharusnya mendapatkan obat isoniazid dan rifampicin masing-masing 30 tablet. Adanya perintah d.i.d atau da in dimidio dari dokter artinya berikan separuhnya. Oleh karena itu, pasien mendapatkan obat masing-masing 15 tablet.
2. Jawaban C
Arti iter 2x yaitu resep dapat ditebus sebanyak 3 kali.
- Dengan resep asli
- Copy resep pertama
- Copy resep kedua
150 mg x 15 = 2.250 mg
2.250 mg : 200 mg = 11,25 tablet
Rentang dosis yang harus diberikan 25-50 mg/kg BB/hari
25 mg/kg x 14 kg = 350 mg/hari
350 mg/hari : 3 = 116,7 mg
50 mg/kg x 14 kg = 700 mg/hari
700 mg/hari : 3 = 233 mg
Jadi, 116,7 mg - 233 mg
125 mg sudah masuk rentang takaran yang diberikan adalah satu sendok takar
Selasa, 17 Oktober 2023
Perbedaan BUD (Beyond Use Dates) Dan Expired Date Obat, Lengkap Beserta Daftar BUD Obat
1. BUD (Beyond Use Dates) VS Expired Date Obat
2. BUD Sediaan Non-Steril
3. BUD Sediaan Steril
Kategori
sediaan steril USP 2014 dan USP 2019
Sirup Antibiotik :
<7 hari
Sirup biasa : <14 hari
Puyer/serbuk terbagi :
6 bulan dari waktu peracikan
Salep, gel, krim :
<30 hari
Tetes mata dan telinga :
<28 hari/30 hari
Tetes mata minidose :
<3 hari
Insulin :
<28 hari (penyimpanan harus di suhu ruang)
Steril (injeksi) :
<1 jam
Oralit :
<24 jam
Baca Juga : Penggolongan Obat Narkotika Dan Psikotropika
Minggu, 15 Oktober 2023
Penggolongan Obat Narkotika Dan Psikotropika
Pengaturan Narkotika-Psikotropika
A. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU No. 2 tahun 1997).
Penggolongan Narkotika
1. Narkotika golongan I : Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : tanaman Papaver somniferum L (kecuali bijinya), Opium mentah, opium masak (candu), tanaman koka (Erythroxylon), kokaina, tanaman ganja (cannabis), heroin.
2. Narkotika golongan II : Berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Difenoksilat, dihidromorfina, Fentanil, Metadona, Morfina, Opium, Petidina, beserta bentuk garamnya.
3. Narkotika golongan III : Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Kodein, dihidrokodein, etilmorfin, campuran opium/difenoksin/difenoksilat dengan bahan lain bukan narkotika.
B. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (UU No.5 tahun 1997).
Penggolongan Psikotropika
1. Psikotropika
golongan I
a. Hanya
dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan.
b. Dilarang
diproduksi dan/atau digunakan dalam proses produksi.
c. Hanya
dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang besar farmasi kepada lembaga
penelitian dan/atau lembaga pendidikan guna kepentingan ilmu pengetahuan.
d. Mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh
: MDMA, Meskalin, Psilosibina, dll.
2. Psikotropika
golongan II
a. Berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan.
b. Mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh
: Amfetamin, Sekobarbital, Metakualon, dll.
3. Psikotropika
golongan III
a. Berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan.
b. Mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh :
Amobarbital, Pentobarbital, Sekobarbital, Fenobarbital, dll.
4. Psikotropika
golongan IV
a. Berkhaisat
pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan.
b. Mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Alprazolam, Diazepam, Klobazam, Klordiazepoksida, dll.
Jumat, 13 Oktober 2023
Daftar Singkatan Bahasa Latin Dalam Penulisan Resep Obat Farmasi Lengkap
Daftar Singkatan
Istilah bahasa Latin Resep Obat
a.c. :
ante coenam : sebelum makan
a.d
/ AD : aurio dexter
: telinga kanan
a.l. :
aurio laeva : telinga kiri
a.s.
/ AS : auris
sinister : telinga kiri
a.u.
/ AU : auris utro : kedua
telinga
aa
: anna : takaran
obat dibawah sama dengan yang diatasnya
ad
ad :
hingga : sampai
ad.
Lib. :
ad libitum : digunakan sesuai keinginan (bebas)
alt.
die. :
alternus die : setiap lain hari
alt.
h. :
alternus hora : setiap lain jam
amp. :
ampule : 1 dosis unit
aq :
aqua : air
b.d. :
bis die : 2x sehari
b.i.d. :
bis in die : 2x sehari
b.i.n. :
bis in noctus : 2x semalam
bis :
bis : dua kali
bol. :
bolus : sebanyak dosis tunggal
cap :
capsula : kapsul
cc :
cum cibos : dengan makanan
cc :
cubic centimetres : sentimeter kubik
comp. :
comsitus : diloleskan
d :
dies : hari
d.t.d :
da tales doses : takaran tertera dalam resep dibagi sejumlah bagian sesuai
numero
dieb.
alt. : diebus alternis
: setiap lain hari
div. :
divide : dibagi
emp. :
ex modo prescripto : sesuai petunjuk
emul. :
emulsio : emulsi
eq.
pts. :
equalis partis : bagian yang sama
ex
aq :
ex aqua : dalam air
fl.
/
fld. :
fluida : cairan
g :
gram : gram
gr :
grain : grain (1 gram=15 grain)
grad. :
gradatim : berangsur-angsur
gtt. :
gutta : diteteskan
h.
/ hr. :
hora : jam
h.s. :
hora somni : waktu tidur
i,
ii, iii, or iiii : doses : jumlah dosis
I.D. :
intra dermal : disuntikkan di bawah kulit
I.M. :
intra muscularly : disuntikkan ke dalam otot
I.P :
intraperitonial : itu injeksi yang disuntikkan melalui otot rongga perut
I.V. :
intravena : injeksi untuk pembuluh balik
inj. :
injectio : suntikan
in
p. aeq. : dividiatur
in partes aequales : dibagi menjadi bagian yg sama
lin :
linimentum : digosok
liq :
liquor : solution
lot. :
lotio : itu obat berbentuk cairan untuk digunakan ke kulit / tidak diminum
m,
min. :
minimum : minimal
M. :
Misce : campur
Mane :
mane : pagi hari
Mcg :
microgram : mikro gram
mEq :
milli equivalent : mili ekuivalen
mg :
milligram : mili gram
mist. :
mistura : campur
mixt. :
mixtura : mixture
ml :
millilitter : mili liter
nebul :
nebula : semprotan
no. :
numero : nomor
nocte :
nocte : malam
noct.
maneq. : noct maneque : pagi dan malam hari
non
rep. : non
repetatur : tidak dapat diulang
npo
: nill per os : tidak ada yg melalui mulut
o.d
/ OD : oculus dexter
: mata kanan
o.l. :
oculus laeva : mata kiri
o.m. :
omni mane : pada pagi hari
o.n. :
omni nocte : pada malam hari
o.s
/ OS : oculus
sinister : mata kiri
o.u
/ OU : oculo utro :
setiap mata
opth :
opthalmic : pada mata
os :
ossa : tulang
otic :
otical : pada telinga
p.c. :
post coenam : setelah makan
p.o. :
per os : melalui mulut
p.p.a. :
phiala prius agitata : dikocok dahulu
p.r :
pro rectum : melalui anus
p.r.n. :
pro re nata : sesuai kebutuhan
p.v. :
per vaginum : melalui kelamin wanita
per :
per : melalui
pil :
pilula : pil
pulv. :
pulvis : bubuk
q :
quaque : setiap
q._h :
quaque …. hora : setiap …. jam
q.3h :
quaque 3 hora : setiap 3 jam
q.a.d :
quaque alternis die : setiap hari yang berbeda
q.d.
/ QD : quaque die : setiap
hari
q.h.s :
quaque hora somni : setiap menjelang tidur
q.i.d. :
quarter in die : 4x sehari
q.o.d.
/ QOD : quaque os die : setiap hari yang berbeda
qq.
hh. :
quaque hora : setiap jam
q.q.h. :
quarter quaque hora : setiap 4 jam
q.s. :
quantum sufficiat : gunakan secukupnya
qAM :
quaque ante meridiem :setiap pagi
ql :
quantum libet :sebanyak yang diinginkan
q.p. :
quantum placeat : sebanyak yang dianjurkan
qPM :
quaque post meridiem : setiap sore
qv :
quantum vis : sebanyak
R/ :
recipe : ambil
rep.
, rept. : repetatur : dapat
diulang
Rx :
radix : resep
s :
sine : tanpa
s.a. :
secundum artum : gunakan sesuai pertimbangan
s.i.d :
semel in die : sekali sehari
s.o.s. :
si opus sit : segera jika dibutuhkan
SC,
subc, subq,subcut : sub cutem : disuntikkan di bawah kulit
Sig.
/
S :
signa, signetur : tulis pada label
SL :
sub lingualy : di bawah lidah
sol. :solutio
: larutan
ss. :
semis : setengah / separuh
stat. :
statim : segera
supp. :
suppositoria : obat yang dimasukkan melalui anus
susp. :
suspensio : suspensi (zat / obat padat yang didispersikan ke dalam zat cair)
syr. :
syrupus : sirup
t.d.s :
ter die sumendum : 3x sehari
t.i.d. :
ter in die : 3x sehari
t.i.w. :
ter in w : 3x seminggu
tab. :
tabella : tablet
tal. :
talus : seperti
tbsp. :
tablespoon : sendok makan (15 ml)
tr,
tinc., tinct. : tincture : larutan dlm alkohol
troche :
trochiscus : obat batuk
tsp. :
teaspoon : sendok teh (5 ml)
u.d.
/ ut dict. : ut dictum : sesuai petunjuk
ung. :
unguentum : obat salep
vag. : vaginum : alat kelamin wanita
Baca Juga : Perhitungan Dosis Obat Farmasi