Tablet dalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet yang berbentuk kapsul disebut kaplet. Penggolongan tablet berdasarkan metode pembuatannya yaitu tablet kempa, tablet cetak, tablet kunyah, tablet effervecent, tablet hisap, tablet sublingual, dan tablet bukal.
Komponen Zat Tambahan Dalam Formula Tablet
1. Filler, Dilluent (bahan pengisi)
Filler atau dilluent berfungsi untuk memperbesar volume tablet agar mudah dicetak atau dibuat. Contoh bahan yang berfungsi sebagai filler dan diluent adalah selulosa mikrokristal, laktosa, pati, kalium fosfat dan dibase.
2. Binder (bahan pengikat)
Binder berfungsi untuk memberikan daya adhesi pada masa serbuk sewaktu granulasi dan menambah daya kohesi pada bahan pengisi. Contoh bahan yang berfungsi sebagai binder adalah gom, akasia, gelatin, sukrosa, povidon, metil selulosa, CMC, pasta pati terhidrolisis, dan selulosa mikrokristal.
3. Desintegran (bahan penghancur)
Desintegran berfungsi untuk mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan. Contoh bahan yang berfungsi sebagai desintegran adalah senyawa asam stearat, minyak nabati terhidrogenasi dan talkum.
4. Antiadheren
Antiadheren berfungsi untuk mencegah penempelan tablet pada punch atau pada dinding die.
5. Glidan (pelincir)
Glidan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan mengalir serbuk. Contoh bahan yang mengandung glidan adalah silika pirogenik koloidal.
6. Adsorben
Adsorben merupakan zat yang mampu mempertahankan cairan dalam jumlah yang banyak tanpa menjadi basah. Zat yang mencegah tablet basah dan mencegah lengket dicetakan. Contoh bahan yang berfungsi sebagai adsorben adalah bolus alba, kaolin dan bentonit.
7. Zat perasa
Contoh bahan yang berfungsi sebagai perasa adalah sukrosa, laktosa, dextrosa, glukosa, aspartame dan manitol.
8. Zat pewarna
9. Zat pengaroma
Baca Juga : Perhitungan Dan Cara Kerja Resep Obat Farmasi
Evaluasi Tablet
1. Waktu hancur
Waktu hancur tablet menggunakan alat desintegran. Menggunakan 6 tablet, media air, syarat uji waktu hancur harus <15 menit. Jika 1-2 tablet tidak hancur maka ditambah 12 tablet.
2. Kerapuhan
Uji kerapuhan menggunakan friability tester, menggunakan tablet >659 mg (10 tablet) atau <650 mg (6,5 gram tablet). Syarat uji kerapuhan yaitu bobot yang hilang < 1%.
3. Kekerasan
Uji kekerasan tablet menggunakan hardness tester dan menggunakan 10 tablet dengan berat 4-8 kg.
4. Disolusi
Uji disolusi menggunakan 6 tablet dengan suhu 37 - 0,5 derajat C.
5. Keseragaman sediaan
Uji keseragaman bobot menggunakan 30 sampel (10 tahap awal dan 20 tahap lanjutan)
Baca Juga : Formulasi Sediaan Krim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar