Kamis, 12 Agustus 2021

Dislipidemia (Anti Kolesterol)

 

dislipidemia

Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kolestrol merupakan suatu komponen lipida darah bersama dengan trigliserida (minyak), asam lemak bebas dan fosfolipida. Dislipidemia terdiri dari hipertrigliserida (Tg), hiperlippoproteinemia (LDL), hiperlipidemi combine (LDL & Tg). dan menurunnya HDL.

Kadar lipid serum:

Keterangan

Trigliserida (TG)

HDL

LDL

Kolesterol total

Optimal

<150

<40

<100

<200

Diinginkan

150-199

60

130-159

200-239

Tinggi

200-499

 

160-189

240

Sangat tinggi

>500

 

190

 

Fungsi kolesterol:

a. Pembentukan dinding sel

b. Pembentukan hormon steroid

c. Bahan membuat hormon seks & hormon kortekosteroid

d. Asam empedu

Mekanisme Kolesterol

Kolesterol di sekresi di hati & intestin, dan berasal dari penyerapan makanan di usus. Pengedaran kolesterol ditubuh dibawa oleh zat lippoprotein (Hdl, Ldl & Tg). Ldl dan Tg masuk kedalam plasma darah, ldl dan tg yang berlebih dapat menimbulkan plak sehingga peredaran darah menjadi tersumbat. penyumbatan pembuluh darah dapat mengakibatkan stroke, serangan jantung dan gangguan peredaran darah lainnya. Hdl berfungsi untuk mengikis ldl dan tg yang menyumbat pembuluh darah. jadi, kadar hdl dalam darah sebaiknya ditingkatkan. 

Baca Juga: Anti Inflamasi Steroid dan Non Steroid

Obat Antikolesterol

Golongan

Mekanisme kerja

lippoprotein

ESO

Obat

Statin

Sintetis kolesterol dihati,

Reseptor LDL

LDL 18-55%

HDL 5-15%

Tg 7-30%

Milopati, peningkatan enzim hati

Simvastatin, lovastatin, atorvastatin

Bile Acid Sequesrant (BAC)

Menghambat sirkulasi enterohepatic asam empedu, Sintesis asam empedu & reseptor LDL

LDL 13-30%

HDL 3-5%

Tg tidak berubah

Konstipasi dan mual

Cholestiramine, cholestipol dan colesevelam

Asam nikotinat

HDL

Sintesis VLDL dihati

LDL 5-25%

HDL 15-35%

Tg 20-50%

Flushing, hiperglikemia, hiperuresemia, hepatoktositas

Niacin/asam nikotinat

Fibrat

Hidrolisis Tg

Sintesis VLDL

Katabolisme LDL

HDL

LDL 5-20%

HDL 10-20%

Tg 20-50%

 

Dispepsia, miopati, dan batu empedu

Gemfibrozil, fenofibrate, clorfibrat

Cholesterol absortion bloker (CAB)

Absorbsi kolesterol diusus halus

 

LDL 10-18%

APO B 11-16%

Diare, sakit kepala, nyeri perut

Ezetimibe

Asam lemak omega-3

 

Tg 27-45%

Total K 7-10%

VLDL 20-42%

APO B 4%

 

AS.Lemak omega-3

Hanya statin yang menunjukan bukti-bukti konsistensi, sedangkan obat yang lain belum mempunyai bukti yang cukup kuat (PERKENI, 2015).

Klasifikasi statin menurut ACC/AHA 2013 berdasarkan kemampuan menurunkan K-LDL

kolesterol

Baca Juga: Antihistamin dan Mekanisme Terjadinya Alergi


Anti Histamin dan Mekanisme Terjadinya Alergi

    Mekanisme Terjadinya Alergi

histamin
Keterangan:

1. Alergen masuk kedalam tubuh (plasma sel) bertemu dengan limfosit b akan menghasilkan Imunoglobulin E (IgE).

2. IgE bertemu reseptor di sel mast kemudian akan melepaskan histamin.

3. Histamin berikatan dengan histaminergik, menimbulkan symptom alergi.

    Histamin merupakan senyawa dalam tubuh yang terdapat di sel mast dan peredaran basofil. Histamin dikeluarkan oleh tubuh sebagai bentuk perlawanan atau hasil dari reaksi alergi. reaksi alergi terjadi ketika ada reaksi antara alergen dan antibodi. Alergen: debu, polusi, makanan, suhu, racun,detergen, obat-obatan, dan beberapa senyawa turunan amin. Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk menghalangi atau menghalangi efek alergi yang disebabkan oleh histamin (alergen) dengan jalan memblok reseptor histamin (antagonis reseptor). Pengurangan efek histamin dapat dilakukan dengan 4 stategi yakni; menghambat sintesis histamin, menghambat pelepasan histamin, blokade reseptor histamin, dan antagonis fisiologi efek histamin. 

Reseptor histamin dibagi menjadi 4, yakni; 

histamin

Antagonis reseptor H1 bloker berfungsi untuk meningkatkan Cgmp dalam sel. Antagonis reseptor H1 dibagi menjadi 2; generasi 1 dan generasi 2. 

Efek samping generasi 1:

- Lebih mudah kantuk

- Retensi urin

- mulut kering

- Meningkatkan nafsu makan

- Antimual

Efek samping generasi 2:

- Efek kantuk lebih minim

- Pengobatan dermatitis atopic hingga asma

- Alergi di sel otot polos

Antagonis reseptor H2 bloker

- Menurunkan Cgmp sel dan meningkatkan Camp

- meningkatkan sekeresi asam lambung

- meningkatkan kecepatan kerja jantung

Antagonis reseptor H3 bloker

- Terletak pada ujung saraf otak dan jaringan

Baca Juga: Anti Inflamasi Non Steroid dan Anti Inflamasi Steroid

reseptor

Contoh Obat Antagonis Reseptor H Bloker

GOLONGAN ANTAGONIS RESEPTOR H BLOKER

NAMA OBAT

DOA

H1

Generasi 1

 

 

CTM

4-6

 

Clemastine

12

 

Dhypenhidramine

4-6

 

Prometazine

4-6

 

Doxylamine

4-6

 

Hydroxyzine

 

 

Meclizine

12-24

 

Brompheneramine

4-6

 

Generasi 2

 

 

Cetrizine

12-24

 

Desloratadine

 

 

Fexofenadine

12

 

Levocetrizine

 

 

Loratadine

24

 

Azelastine

 

 

Olopatadine

 

H2

Cimetidine

 

 

Ranitidine

 

 

Famotidine

 

H3

Throperamide

 

 

Leodophenpropit

 

 

Clobenpropit

 

H4

-

 

















Antagonis reseptor H1 bloker diindikasikan sebagai antialergi, sedangkan antagonis reseptor H2 bloker diindikasikan untuk menghambat sekresi asam lambung.

Baca Juga: OAINS dan AIS